Kamis, 04 Januari 2018

Budidaya Ternak Hias : Belatung



Asal Belatung

Belatung asalnya dari lalat, sebelum jadi lalat, jadi umurnya hanya 7 hari sebelum kemudian berubah menjadi lalat. Orang sering menyebutnya dengan maggot. Pada petani kelapa sawit, belatung dan lalat hijau adalah masalah yang bisa mempengaruhi keberhasilan panen. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh petani ikan, yang sekaligus memelihara belatung untuk pakan ikan sehingga bisa menekan biaya produksi. Selain ditaburkan ke dalam kolam untuk pakan ikan, belatung juga bisa digunakan untuk protein untuk diolah menjadi pelet.

Cara Ternak Belatung

Cara ternak belatung cukup mudah, hanya perlu menyiapkan bak atau ember besar yang biasa dipakai untuk mencuci baju, plastik hitam, dan tali rafia. Lalu siapkan juga bahan yaitu bekatul, air dan daun pisang kering. Teknik beternak belatung menggunakan bahan diatas adalah pertama melubangi dulu ember, kecil saja kira-kira 1-2 cm. Buat lubang yang teratur, tidak terlalu rapat dan jangan juga terlalu jarang. Setelah dilubangi, bak dicuci hingga bersih atau disiram air panas supaya bakteri yang tidak akan dibutuhkan tidak muncul. Bekatul kemudian dimasukkan dalam ember, lalu masukkan air tapi jangan diaduk (dicampur), biarkan mengendap. Tutup dengan daun pisang kering diatasnya, untuk media telur lalat. Lalu rapatkan bak dengan plastik atau aluminium foil supaya fermentasinya cepat, lindungi juga dari hujan. Panen siap dalam dua minggu. Cara beternak belatung tidak butuh waktu lama.

Cara Budidaya Belatung dengan Ampas Tahu

Cara budidaya belatung bisa juga memakai teknik budidaya belatung menggunakan ampas tahu dan ikan asin.  Anda hanya perlu mencampur ampas tahu dengan ikan asin, masukkan dalam wadah lalu biarkan terbuka, supaya didatangi lalat. Wadah yang disiapkan sebaiknya agak tinggi supaya banyak panennya, karna belatung pada umumnya Cuma ada di permukaan saja. Sesederhana itu, dan dalam waktu 1-2 minggu sudah bisa panen.

Cara Beternak Belatung dengan Pelepah Daun Pisang

Belatung yang digunakan untuk pakan bibit lele atau jenis ikan lainnya dihasilkan dari proses fermentasi. Bahan yang digunakan banyak macamnya, salah satunya dengan pelepah pisang yang sudah busuk, dicacah sampai lembut, lalu larutkan gula merah ¼ kg dalam air bekas cucian beras 5 liter. Pelepah tadi dimasukkan dalam air campuran, diremas dan diperas. Lalu air disaring, masukkan ke jerigen, dalam waktu 3 hari harus dikontrol, buang busanya.dalam waktu seminggu biasanya kalau tercium bau seperti tape, maka proses fermentasi berhasil, dan seminggu kemudian belatung siap dipanen.

Fermentasi

Cara lain dari pembuatan belatung bisa menggunakan media kompos dan masih banyak lagi. Intinya adalah fermentasi. Pemeliharaan ikan dalam jumlah yang besar tentunya juga membutuhkan pakan yang banyak. Untuk skala besar penting memproses jauh hari sebelumnya, agar setiap hari bisa panen, maka produksi juga harus dilakukan setiap hari. Pada prinsipnya adalah fermentasi, karena kandungan C organik dan N organik akan mengalami kenaikan sampai dua kali lipat. Banyak media dan cara fermentasi, silahkan pilih yang paling baik dan mudah untuk Anda, dengan bahan yang mudah Anda dapatkan disekitar Anda.
Sumber :
http://1001budidaya.com/wp-content/uploads/belatung-300x175.png
http://1001budidaya.com/budidaya-belatung/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar