Nabi Dzulkifli AS
Nabi
Zulkifli AS adalah anak nabi Ayyub. Dengan
demikian ia masih cucu nabi Ibrahim. Dzulkifli diangkat menjadi nabi dan rasul
sesudah ayah handanya. Nama kecilnya ialah Basyardan bin Ayyub. Julukan Zulkifli ia dapat ketika pada suatu hari, seorang raja
mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah yang sanggup berlaku sabar,
jika siang berpuasa dan jika malam beribadah?" Tak ada seorang pun yang
berani menyatakan kesanggupannya. Menurut Mufassirin, akhirnya seorang anak muda yang bernama asli Basyar mengacungkan
tangan dan berkata ia sanggup melakukan itu. Sejak saat itulah ia dipanggil
dengan julukan Zulkifli yang artinya 'Sanggup'.
Zulkifli (Arab: ذو الكفل, Dzū'l-Kifl)
(sekitar 1500-1425 SM) adalah salah satu nabi dalam
ajaran Islam yang diutus kepada kaum Amoria di Damaskus. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 SM dan diutus
untuk mengajarkan tauhid kepada kaumnya
yang menyembah berhala supaya menyembah Tuhan Yang Maha Esa,
taat beribadah, dan membayar zakat. Ia memiliki 2 orang anak dan meninggal ketika berusia 95 tahun di Damaskus Syiria. Namanya disebutkan
sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran.
Sejak
kecil hingga dewasa Dzulkifli tidak pernah bohong. Semua janji yang
diucapkannya selalu ditepati sehingga teman-teman dan orang sangat senang
padanya. Bagi orang yang belum mengenal pribadinya lebih jauh akan merasa iba
melihatnya. Sebab semua tingka lakunya mencerminkan kebenaran. Ia termasuk orang yang sabar.
Ketika
mendapat cobaan dari Allah ia tidak pernah mengeluh sedikitpun, bahkan Zulkifli
lebih mendekatkan dirinya. Kesabarannya telah diabadikan dalam Al Qur'an surat
Al Anbiyaa' ayat 85 sampai 86
Artinya.:
Dan (ingatlah) kisah Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. (Al Anbiyaa': 85)
Kami telah memasukkan mereka dalam
Rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang salih. (Al Anbiyaa’:
86)
Kesabaran yang ada pada
dirinya kelak membuat ia menjadi raja seperti apa yang telah diucapkan nabi
Ibrahim dan nabi Ishaq. Semua keturunannya akan menjadi pemimpin dan panutan
bagi kaumnya.
1. Zulkifli Menjadi Raja
1. Zulkifli Menjadi Raja
Suatu ketika, raja di negeri Rom saat itu, Nabi Ilyasa sudah
semakin tua. Karena tak memiliki calon pengganti, raja mengadakan sayembara
kepada kaum Rom, bahwa siapapun yang berpuasa di siang hari,
beribadah di malam hari, dan tidak melakukan marah, ia akan diangkat menjadi
raja.
Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu Jarir:
“Apabila Al-Yasa AS (Nabi Ilyasa) meningkat tua, dan ingin
memberikan tugas untuk memimpin bangsa Israelkepada
yang sesuai. Baginda mengumumkan: Hanya orang tersebut akan dipertimbangkan
untuk menggantikan baginda dan yang berpuasa pada siang hari, mengingati Allah
pada malam hari dan menahan diri daripada sifat marah. Salah seorang daripada
mereka (Basyar) berdiri dan berkata: Aku akan patuh kepada syarat-syarat
tersebut. Baginda mengulangi syarat-syarat itu semula sebanyak tiga kali dan
lelaki yang sama berjanji dengan bersungguh-sungguh akan memenuhi syarat-syarat
tersebut. Maka dia dilantik untuk membawa tugas tersebut.”
Dari kutipan riwayat di atas, Basyar
menyanggupi semua persyaratan yang diberikan raja kepadanya. Ia pun dinobatkan
menjadi raja. Pada masa pemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk
menjadi hakim adil dalam menyelesaikan perkara. Karena keadilan dia, maka ia
disebut sebagai Zulkifli pada masa itu.
2.
Iblis Menggoda Zulkifli
Setelah beberapa lama menjadi raja,
Dzulkifli memenuhi segala janjinya, sehingga Allah memberinya ujian kepadanya
dengan setan yang berkeinginan untuk menggoyahkan imannya.
Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki tua. Keinginannya
adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa penjaga untuk dapat masuk istana dan
menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki tua itu diizinkan masuk oleh penjaga
istana. Dalam pertemuan tersebut, setan mengadu kepada Zulkifli tentang
kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun Zulkifli menyuruhnya untuk datang
besok malam ketika kedua belah pihak sudah merasa siap untuk bertemu. Namun
musafir tersebut mengingkarinya dan malah datang pagi hari.
Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan mengadu seperti pada malam
sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya untuk datang pada malam hari saja. Lelaki
itu berjanji dengan bersungguh-sungguh pada Zulkifli untuk datang pada malam
hari. Namun ia mengingkarinya.
Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada kali ini, tidak ada tanggapan
dari Zulkifli. Maka setan itu tersebut menyelinap menembus pintu dan
menunjukkan dirinya kepada Zulkifli. Zulkifli sangat terkejut melihat jelmaan
setan tersebut. Lalu dia pun mengtahui bahwa musafir itu adalah setan yang
mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal. Karena keberhasilan Zulkifli
menahan amarah, maka oleh Allah ia diangkat sebagai seorang nabi.
Karena kesabarannya, Nabi Dzulkifli
dijadikan nabi yang terrmasuk nabi pilihan di sisi Allah. Hal tersebut
diterangkan dalam Al Qur'an surat Shod ayat 48:
Artinya : Dan ingatlah akan Ismail, liyasa', dan Zulkifli. Mereka semuanya termasuk
orang-orang yang baik. (Shod: 48)
3. Kaum
Rom
Nabi Zulkifli diutus oleh Allah kepada kaum Rom agar
selalu mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah berhala. Suatu ketika terjadi
pemberontakan di negerinya oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Zulkifli
menyeru pada rakyatnya agar berperang, namun mereka semua takut mati sehingga
tak seorang pun yang mau berperang. Mereka pun meminta Zulkifli untuk berdoa
kepada Allah SWT agar mereka semua tidak mati dan menang dalam perang. Zulkifli
pun berdoa kepada Allah dan Allah pun mengabulkan doanya.
Pendapat dan kontroversi tentang Zulkifli
- · Sebagian muslim sependapat dengan pandangan Muhammad bin Jarir al-Tabari,
mengangap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong
kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi. Sebagian lainnya
percaya bahwa dia seorang nabi.
- · Menurut Baidawi, Zulkifli seperti dengan nabi Yahudi bernama Yehezkiel yang
dibawa ke Babilonia setelah kehancuran Yerusalem.
Baginda dirantai dan dipenjarakan oleh Raja Nebukadnezar.
Baginda menghadapi segala kesusahan dengan sabar dan mencela perbuatan
mungkar Bani Israil.
- · Menurut versi lain nama aslinya Waidiah bin Adrin. Ia nabi
bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia membangun kota Kifl di Irak.
- · Ada dua tempat yang diyakini sebagai makam Zulkifli. Pertama di Kifl, Irak dekat Najaf dan Al-Hillah dan
yang kedua di Nawa, Suriah.
Kuburan Nabi Dzul Kifl di kota Kifl,
Irak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar